Hanaken.ID – Sablon press bukanlah teknik penyablonan yang dilakukan menggunakan mesin heat press. Istilah ini kerap disalahartikan sehingga banyak orang yang menyamakan sablon polyflex dengan teknik penyablonan press.
Padahal press merupakan teknik sablon yang dilakukan dengan cara menggesut. Orang lebih familier dengan sablon gesut atau sablon manual dibandingkan istilah press itu sendiri.
Sablon Press Adalah
Press adalah salah satu istilah bahasa Inggris yang berarti tekan. Press dalam sablon ini lebih dikenal dengan istilah “gesut”. Pengertian dari sablon gesut atau press sendiri adalah proses menekan tinta agar terdorong menembus screen sampai menyerap dan menempel di kain.
Sablon seperti ini dikenal jauh lebih lama sebelum sablon digital marak seperti sekarang ini. Bahkan tekniknya sudah dikenal sejak pertama kali manusia menemukan sablon berabad-abad yang lalu.
Ada satu alat penting yang digunakan dalam sablon gesut yaitu screen. Screen atau layar berfungsi sebagai master cetakan untuk membentuk gambar di media kain. Selain itu, screen juga memiliki fungsi untuk menahan agar tinta sablon tetap pada bidangnya.
Tinta akan disaring melewati screen tersebut dan membentuk gambar sesuai desain. Agar dapat menyerap dan menempel dengan baik ke kain, tinta harus dipress dengan tekanan yang tepat.
Jenis-jenis Sablon Press
Sablon gesut terbagi lagi menjadi dua jenis, yaitu manual dan otomatis. Awalnya, penyablonan dilakukan dengan cara manual. Seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar yang terus meningkat, para pelaku usaha sablon pun mulai beralih ke sistem otomatis.
1. Sablon Manual
Sebelum menyablon dengan teknik press, desain harus dibuat terlebih dahulu dan dicetak pada screen. Jika screen sudah siap, proses penggesutan tinta sablon pada media kain bisa dimulai. Dalam sablon manual, penggesutan tinta dilakukan dengan tangan dan tenaga manusia.
Tidak ada mesin yang digunakan untuk membantu proses transfer tinta ke kain. Oleh karena itu, sablon manual membutuhkan banyak waktu untuk produksi. Tidak hanya waktu, tenaga yang diperlukan juga lebih banyak.
2. Sablon Otomatis
Sablon gesut otomatis sebenarnya memiliki proses atau langkah pengerjaan yang sama dengan teknik manual tadi. Bedanya, teknik ini sudah menggunakan bantuan mesin untuk menggesut tinta ke kain. Jadi, tidak lagi diperlukan tenaga manusia untuk hal ini.
Waktu pengerjaan menjadi lebih singkat. Hasil sablon juga lebih konsisten dari segi ketebalan dan penyerapan tinta ke kain. Sablon otomatis bisa diandalkan untuk mengerjakan sablon dengan banyak detail warna.
Kelebihan Sablon Press
Di atas sudah dijelaskan tentang pengertian dan jenis-jenis sablon guest atau press. Apa saja kelebihan dari teknik sablon ini?
1. Peralatan Lebih Terjangkau
Harga peralatan untuk menyablon dengan teknik press, terlebih untuk pengerjaan manual. Beberapa alat dan bahan yang dibutuhkan antara lain screen, obat afdruk, obat penghapus, penguat tinta, rakel, meja sablon, gelas untuk mencampur tinta, kaca, serta kipas untuk mengeringkan.
Jika sudah memiliki modal yang lebih banyak, bisa menambah peralatan seperti mesin pemanas untuk mengeringkan tinta atau mesin gesut otomatis.
2. Bisa Diaplikasikan untuk Semua Jenis Bahan
Meski sablon digital sudah marak, sablon manual tetap tidak ditinggalkan. Salah satu sebabnya adalah teknik sablon ini cocok diaplikasikan untuk semua jenis kain. Tidak seperti sablon digital yang harus menggunakan jenis kain tertentu, misalnya kain katun 100%.
3. Sablon Lebih Cerah dan Tebal
Screen tidak hanya berfungsi untuk mencetak tinta ke kain. Penyablon bisa memilih jenis screen yang berbeda untuk mendapatkan tingkat ketebalan tinta yang sesuai. Sedangkan hal ini tidak bisa dilakukan pada sablon digital.
Sablon yang dihasilkan melalui proses press akan memiliki warna yang lebih cerah dan tebal. Ketahanannya juga jauh lebih baik.
Kekurangan Sablon Press
Selain memiliki kelebihan seperti yang sudah dijelaskan di atas, sablon press juga memiliki beberapa poin yang menjadi kelemahannya.
1. Prosesnya Lebih Rumit
Jika dibandingkan dengan sablon digital, proses produksi apparel menggunakan sablon gesut atau press jauh lebih rumit. Pasalnya, desain harus dicetak dulu ke screen, kemudian dilakukan penggesutan satu per satu.
Sementara sablon digital jauh lebih simpel jika dilihat dari proses produksinya. Desain bisa dibuat menggunakan komputer dan diprint seperti mencetak dokumen.
2. Kurang Cocok untuk Produksi Satuan
Sablon gesut juga kurang cocok untuk produksi satuan. Pengusaha tidak akan mendapatkan keuntungan jika menerima order dalam jumlah kecil. Pasalnya, tinta yang dibutuhkan untuk menyablon satu kain sama seperti produksi banyak kain.
Karena hal ini, pengusaha sablon yang menggunakan teknik press umumnya memberlakukan minimum order. Sistem ini diberlakukan untuk mendapatkan margin atau keuntungan yang ideal.
3. Harus Dikerjakan Orang Berpengalaman
Khusus untuk sablon gesut manual, proses produksinya harus dilakukan oleh orang-orang berpengalaman. Pasalnya, sablon gesut membutuhkan teknik khusus agar hasilnya bisa konsisten. Jika dikerjakan secara asal-asalan, kualitasnya tidak akan maksimal.
Dapat disimpulkan bahwa sablon press merupakan teknik penyablonan menggunakan tinta yang digesut di atas kain. Biaya produksi untuk sablon ini memang lebih murah, tapi harus dikerjakan oleh profesional karena prosesnya cukup rumit.